PATI - Mendapat laporan adanya aksi pembalakan liar, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH langsung merespon cepat keluhan masyarakat, dengan mengecek kondisi hutan yang di tebangi di kawasan hutan Sukolilo Pati. "Kejadian ini harus ditindak keras, dan membutuhkan kerja sama antara polisi dan masyarakat untuk bersama-sama melaporkan adanya pembalakan liar, sehingga bisa terespon dengan cepat," kata Ganjar saat memberi arahan kepada masyarakat kawasan hutan rakyat di Desa Kayen Kecamatan Sukolilo Pati, Jumat (9/5).
Masalah pembalakan liar, imbuhnya, merupakan masalah bersama. Untuk itu masyarakat diminta bekerja sama dengan baik. Namun ekplorasi lahan yang berlebih juga harus dihindari agar tidak merusak kondisi alam.
"Warga harus berbagi hati, memakai rembukan, jangan pakai marah. Sudah saya dengarkan, mana yang paling maslahat untuk rakyat, misalnya dengan program PHBM (pengelolaan hutan bersama masyarakat), agar masyarakat Pati semakin sejahtera," ujar Ganjar.
Gubernur juga berencana akan mengundang tokoh masyarakat untuk datang ke provinsi mengutarakan pendapat soal pemanfaatan lahan hutan tersebut. "Semua akan saya koordinasikan ke pihak bupati, Perhutani, amrih beciknya seperti apa. Jangan sampai kondisi bencana banjir akan terjadi kembali, akibat semakin luasnya pembalakan liar di hutan ini," tambah dia.
Guritno, tokoh sedulur tua Sukolilo Pati mengatakan kawasan kars di Pegunungan Kendeng merupakan daerah penyimpan air bawah tanah. Fungsi hidrologi dan gua di bawah tanah sudah banyak diteliti. Selain itu daerah tersebut bisa dijadikan wisata dengan flora dan fauna yang khas.
"Dengan adanya pembalakan liar, akan menyebabkan hilangnya sumber air dan mempengaruhi air pertanian, karena lahan pertanian ada yang berubah menjadi lahan penambangan. Upaya menghentikan pembalakan hutan dan penambangan liar di hutan ini sangat tepat," katanya.
(humas jateng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar